POEM: DIA
By: dr. Tessa
Dia.
Bukan orang yang baru pertama kutemui.
Aku sudah mengenalnya selama 2 tahun.
Hanya sebatas teman sekelas.
Berbicara dua mata pun tak pernah.
Tapi entah mengapa,
hatiku harus luluh padanya.
Baru kusadari perasaan terlarang ini.
Meresapi sakit ke dalam hati.
Seharusnya ini tak terjadi.
Apa yang Dewa lakukan padaku?
Mengapa netraku hanya memandangnya?
Salah apakah hamba?
Saat ku sendirian Dia datang dalam diam.
Menepi dari kerumunan, berdiri tegak di sampingku.
Kami memandang panorama yang sama,
tanpa sepatahpun kata terurai.
Aku terdiam, begitupun Dia.
Apa maksud dari semua itu?
Inginkah Dia membalas rasa di hatiku?
Seribu pertanyaan ingin kulontarkan
Kepadanya, sang pujaan hatiku
Namun kusadar ini hanyalah ilusi sesaat
Semua itu tidak adalah artinya
Aku merasakan cinta sepihak
Dan pada akhirnya hanya aku sendirilah yang tersakiti
Dan aku memutuskan tuk pergi
Dengan luka hati ternganga sakit
Comments
Post a Comment