FOR HIM, THE INNOCENT MAN

Untuk dia yang sedang berada dalam titik terendah hidupnya, dan tidak tahu kemana harus mencari perlindungan. Tolong dengar isi hatiku yang terdalam.


Maksudmu apa, menurutmu kami marah ke kamu? Apa yang kamu pikirkan tentang kami setelah itu? Ada yang ngomongin kamu di belakang? Justru kita berusaha buat pasang badan buat kamu. Apa ya, sebenarnya kalo bisa ngomong langsung, aku lebih baik ngomong langsung ke kamu, daripada lewat chat. Biar kamu bisa ngerasain emosi dan perasaan kami, betapa sebenarnya kami khawatir sama kamu.

 

Dari kemarin aku perhatikan kamu, dari kelas Bahasa inggris, kamu ditegur bu herlina karena kurang aktif kan, padahal pas apel pagi kita masih ketawa-ketawa, fine-fine aja, terus tiba-tiba rautmu berubah begitu. Ya awalnya aku positif thinking aja, mungkin kamu ngantuk, capek atau gimana. Sampai waktu kamu dipanggil danyon abis kelas, aku masih positif thinking. Bahkan aku chat kamu kan pas pleno buat kamu balik, karena katanya kamu bawa laptop. Banyak yang nanya, dia kenapa, kujawab nggak tahu, gak ada yang kasih tahu dan aku gak peduli apa yang dia lakukan.

 

Maaf mungkin kamu ngerasa aku orangnya cuek, jutek, gak kayak yang lain. Kopi tadi pagi biar kamu gak ngantuk, walaupun kamu memang capek. Gapapa kok, kami gapapa, kamu kan sudah lihat sendiri dari depan tadi. Dan jangan berpikir kami marah ke kamu, kami tahu kamu orang baik. Kalau ada yang mencaci kamu, jangan didengerin, itu pesan danton. Semangat ya, jangan lupa QBD-nya, oke.

 

Dan satu lagi, jangan memisahkan diri kayak seharian tadi. Jangan jauh-jauh dari kerumunan, jangan diem-diem lagi kayak bukan bagian dari kami, masang raut orang paling berdosa kayak gitu. Aku gak suka lihatnya, gak enak. Kalau kamu mau cerita silahkan, kalau ngga bisa disampaikan juga gapapa, itu hak kamu. intinya kami mau lihat kamu yang dulu lagi.

Maaf panjang dan kamu pasti males baca, ini unek-unekku aja, makasih banyak atas pengertiannya.


Dan setelah semua apa yang dia lakukan, sama sekali tidak mengubah pandanganku. Aku ingin melindunginya, tetapi seolah ada tembok besar yang menghalangi kami.

Sentul, Bogor, 21 Maret 2024

Comments

Popular Posts