GOOD OPPORTUNITY: BEING A TRAINER

Hari itu, kupikir aku akan menjalankan weekend-ku di tanggal 1-3 Juni 2024 dengan biasa-biasa saja. Namun aku melihat sebuah kiriman dari seorang seniorku di sebuha grup Telegram CIMSA UNHAN. Ada sebuah kesempatan baik; menjadi seorang trainer.


Dalam benakku, trainer adalah orang yang luar biasa, tentu saja. Bayangkan kamu berdiri di depan banyak orang dengan banyak pasang mata melihat ke arahmu. Mereka akan memerhatikan segala detail dari dirimu, kelebihan serta kekuranganmu. Itulah kelebihan seorang trainer.

Memang sekilas itu terlihat mudah. Hanya maju, berdiri, kemudian berbicara sesukamu, lalu orang-orang akan asyik dengan kesibukannya sendiri. Kamu mendengar ataupun tidak, tidak akan merubah apapun. Ataupun jika kamu ingin tidur, atau makan, tidak akan merubah segala sesuatunya. Tetapi apakah kamu tahu, justru orang-orang yang seperti itulah LUAR BIASA.

Aku sering maju ke depan. Entah apa yang kupikirkan saat itu, bukan ada motivasi atau dorongan apa-apa, atau ingin tenar, dikenal, dan sebagainya. Aku hanya merasa itu sebuah kewajiban, lalu aku akan mendapat pujian dari teman-temanberupa tepukan tangan, kata pujian sewajarnya - yang memang seharusnya aku dapat - dari guruku. Sesimpel itu. Ya, itu mungkin untukku. Tetapi setiap orang berbeda.

Bagi Rhevy, temanku, maju ke depan adalah suatu hal yang nihil, mustahil dan complicated. Rhevy tidak suka dilihat. Ia tidak suka menjadi pusat perhatian. Rhevy adalah introvert sejati. Butuh keberanian lebih dari dalam dirinya yang mendorongnya untuk ke depan. Dan sebuah hal yang luar biasa bagi Rhevy apabila ia berani maju. Nilai plus lagi apabila ia berani mengeluarkan suaranya.

See? Sebuah hal sederhana, tetapi tidak semua orang bisa melakukannya. Okelah jika berani, tetapi bagaimana dengan sikapnya, gesturnya dan tutur kata? Public speaking adalah ilmu tertinggi linguistik, di mana menggabungkan semua komponen. Dan aku hadir dalam Training for Trainer CIMSA 2024 karena itu.

Aku berangkat pukul 18.00 dari ksatrian menggunakan Grab bersama Livia, trainee lainnya yang adalah teman se-lettingku dan Kak Nadya, seniorku sekaligus LOPH CIMSA UNHAN.

Tanggal 31 Mei
Keberangkatan dengan Grab dari Mess CND ke Stasiun Cilebut jam 18.00. Naik LRT dari St. Cilebut ke St. Cawang. Naik grab menuju tempat travel, naik travel ke Bandung. Turun di Cihampelas Walk jam 23.30. Naik grab ke Villa Dagoresor Kanata, Bandung, sampai jam 00.30.

Tanggal 1 Mei
Training hari ke-2 (ada 8 training), games, bonding dari jam 07.00-20.00. Dilanjutkan menonton film hingga 23.00. Istirahat malam. Semua dilakukan di ruang tengah vila.

Tanggal 1 Mei
Presentasi tugas akhir (membuat PPT training, modul pembelajaran serta storyboard), pengumuman kelulusan, foto bersama. Jam 12.30 check-out, naik grab ke Cheesecuit untuk beli oleh-oleh sampai jam 14.40. Ke Braga naik grab, makan dan keliling sekitaran Braga hingga pukul 18.00. Naik grab ke Aragon Travel. Naik travel ke Bogor, sampai pukul 23.30. Naik grab ke kampus kembali, turun di mess masing-masing pukul 00.30.

Hal yang didapat:
Relasi dengan teman sesama mahasiswa kedokteran dari luar, terutama dari UNISBA dan UNPAD.
Pengetahuan baru, public speaking yang benar.
Bagaimana membawakan acara dengan baik dan lancar, terstruktur dan menyenangkan.
Refreshing, jalan-jalan di sekitar Bandung.
Mencoba jenis makanan baru yang recommended.
Pengalaman ke Dago, tinggal di sebuah vila bersama teman-teman dari kampus lain.
How to organize a team.
Membuka pikiran, menambah pengalaman dan keterampilan.
Productive weekend.

Tidak ada hal menonjol, semua berjalan dengan lancar. Mungkin hanya pawai PERSIB di Bandung yang sedikit ditakuti orang-orang, namun tidak berpengaruh terhadap jalannya acara.

Comments

Popular Posts